Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana

11 September 2019

Bedah SKU Penegak Bantara : Makna Rukun Iman dan Islam

| 11 September 2019
Masih permulaan dan tetap semangat untuk melanjutkan pembahasan yang sebelumnya tidak sempat kita bahas pada postingan pertama. Sebagai seorang Pramuka kita harus mampu memahami ajaran agama kita masing-masing, dalam hal ini sebagai seorang Pramuka Muslim perlu kiranya memahami dasar-dasar keislaman. Sehingga hal yang paling utama yang kita bahas dalam bedah Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara adalah point pertama mengenai Agama Islam dengan sub point Menjelaskan Makna Rukun Iman dan Rukun Islam. 

Dasar-dasar Agama
Pada postingan beberapa hari lalu kita telah belajar apa itu agama? dan bagaimana itu agama Islam. Agama perlu adanya doktrin dan hal-hal yang menjadi ideologi atau yang mendasari sebuah agama. Kita mengenalnya dengan rukun. Rukun merupakan dasar-dasar, sendi-sendi ketentua dalam beragama. Dalam Islam ada tiga dasar agama yang harus difahami dan dimaknai dengan sepenuh jiwa, ketiga dasar tersebut adalah Rukun Iman, Islam dan Ihsan.

Rukun Iman
Iman berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti percaya, sementara menurut istilah iman adalah meyakinkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan. Rukun iman terbagi dalam 6 bagian.
  1. Iman kepada Allah, artinya meyakini bahwa tidak yang patut disembah dan tidak ada sesembahan lain kecuali Allah. Allah sebagai tokoh utama dalam kehidupan beragama, dan hanya satu-satunya Tuhan bagi umat Islam 
  2.  Iman kepada Malaikat Allah, adalah meyakinkan dengan hati bahwa Allah menciptakan malaikat dengan tugas-tugasnya tertentu. Malaikat Allah ini berjumlah sangat banyak bahkan tidak terhingga, sementara ada beberapa malaikat yang wajib kita ketahui diantaranya (1) Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu. (2) Malaikat Mikail bertugas memberikan rizki (3) Malaikat Asrafil bertugas meniup sangkakala atau dimulainya kiamat kubra (4) Malaikat Azrail bertugas mencabut nyawa (5) Malaikat Munkar dan (6) Malaikat Nakir bertugas menginterogasi manusia di dalam kubur (7) Malaikat Raqib dan (8) Malaikat Atid bertugas mencatat amal baik dan amal buruk manusia (9) Malaikat Malik bertugas berjaga di pintu neraka dan (10) Ridwan bertugas menjaga pintu surga.
  3. Iman kepada Kitab-kitab Allah, adalah yakin bahwa Allah telah mewahyukan petuah-petuahnya dalam sebuah kitab-kitab yang telah diturunkan kepada utusannya. Dalam hal ini kitab-kitab yang perlu kita ketahui sebagai umat muslim diantaranya (1) Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS. (2) Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS. (3) Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS dan (4) Kitab Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
  4. Iman kepada Rasul Allah, adalah yakin bahwa Allah telah mengutus dan memilih manusia-manusia terbaik untuk menyampaikan kabar gembira dan kabar buruk kepada umat manusia. Dalam beberapa keterangan ada yang menyatakan bahwa ada 313 Rasul Allah yang diutus untuk menyampaikan risalah kepada umatnya. Spesial Nabi Muhammad SAW menyampaikan risalah untuk seluruh umat manusia. Adapun jumlah yang Rasul wajib kita ketahui adalah 25 Nabi dan Rasul dari mulai Nabi Adam AS, hingga Nabi Muhammad SAW.
  5. Iman kepada Hari Akhir, adalah yakin bahwa akan adanya hari akhir atau kiamat. Sementara waktu pelaksanaannya masih di rahasiakan oleh Allah SWT dan hanya Allah yang memiliki wewenang atas itu.
  6. Iman kepada Qada dan Qadar, adalah yakin akan ketentuan-ketentuan yang telah Allah berikan kepada kita dapat berupa ketentuan yang baik maupun ketentuan yang buruk. Semua hal yang akan terjadi pada diri seseorang telah digariskan oleh Allah SWT.
Rukun Islam
Islam berasal dari kata salam yang berarti selamat, damai dan tunduk. Sementara orang yang menganut agama Islam disebut sebagai Muslim. Adapun Rukun Islam ialah ketentuan-ketantuan dasar yang menjadi pondasi dalam beragama Islam. Rukun Islam ada 5 perkara,
  1. Syahadah, penyaksian atau pengakuan secara keimanan terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Syahadat merupakan pilar utama dalam beragama Islam karena sudah mencakup keimanan seseorang. Bunyi syahadat sebagaimana gambar diatas yang artinya kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan kami bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.
  2. Shalat, merupakah ibadah yang mendekatkan diri kepada AllahSWT. Sholat merupakan tiang agama apabila sholatnya buruknya maka buruk pula agamanya. Sholat dalam Islam merupakan ibadah yang sangat penting bagi setiap orang yang mengakui dirinya muslim bahkan dalam keadaan apapun sholat tidak bisa ditinggalkan. Jika tidak bisa berdiri maka duduk, jika tidak bisa duduk maka berbaring, jika tidak bisa melakukan sholat dengan berbaring bisa dengan mengedipkan mata dengan syarat dalam keadaan sadar. Adapun jika dalam perjalanan sholat bisa dilakukan dengan cara diringkas. Sholat dilakukan 5 kali dalam sehari yaitu subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. 
  3. Zakat, merupakan mengeluarkan sebagian harta yang telah mencapai nisabnya. Zakat terbagi dalam dua macam yaitu zakat fitrah yang dikeluarkan umat muslim dalam setiap bulan Ramadhan dalam tahun hijriah, kemudian selanjutnya zakar mall adalah zakat harta benda baik itu berupa hasil perdagangan, pertanian, bisnis, atau harta karun dengan ketentuan yang sudah digariskan oleh agama (nisabnya)
  4. Puasa, merupakan ibadah yang dilakukan umat muslim dengan cara menahan lapar dan dahaga dari mulai terbitnya matahari (imsak) hingga terbenamnya matahari (maghrib) yang semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah puasa dilakukan pada bulan Ramadhan yaitu bulan ke-9 pada tahun 
  5. Haji ke Baitullah, merupakan puncak ibadah dalam beragama Islam yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah atau bulan ke-12 pada tahun hijriah dengan ketentuan orang tersebut mampu dalam perjalanannya baik fisik maupun financial.
Rukun Ihsan
Bagaimana dengan rukun Ihsan? Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadist dia pernah di tanya demikian oleh Jibril yang menyerupai manusia Nabi bersabda. "Yaitu jika engkau beribadah seolah-olah melihat Allah, jika engkau tidak bisa melihatnya, maka sesunguhnya Dia melihatmu.". Maksudnya sebagaimana dalam kitab Ta'liq Hadist Arbain kita beribadah kepada Allah dengan adanya rasa harap dan takut seakan-akan melihatnya dan apabila kita tidak mampu untuk menyembahnya maka harus ditanamkan didalam hati bahwa Allah melihat apa yang kita lakukan.


Related Posts

1 komentar: