Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana

22 Desember 2023

Letkol M. Sarbini Purna Tugas sebelum Tuntas

| 22 Desember 2023

 Letnan Jendral M. Sarbini Martodihardjo merupakan seorang Jendral Purnawirawan yang lahir pada 10 Juni 1914 di Desa Indrosari, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah. Selama masa hidupnya Sarbini mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara dimulai dari aktivitasnya di Kepanduan Muhammadiyah, sehingga mengantarkannya menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia. 


Masa Karier Militer M. Sarbini

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia M. Sarbini ikut serta dalam pendidikan PETA (chudanco) dari tahun 1942-1945 kemudian, Sarbini diangkat menjadi chudanco saidan II PETA di Gomobong, Kebumen. 

Pasca kekalahan Jepang terhadap sekutu Sarbini mendirikan Barisan Keamanan Rakyat di daerah kelahirannya Kebumen, dan menjadi ketua sejak September 1945. 

Karena keputusan Jendral Sudirman, akhirnya M. Sarbini diangkat menjadi Komandan Resimen Kedu I Divisi II Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang berada di Magelang dengan pangkat Letnan Kolonel. 

Pada masa awal ia aktif dalam melancarkan serangan-serangan Belanda dan sekutu di Semarang. Tahun 1945, Sarbini diangkat menjadi Komandan STC Divisi III Pangeran Diponegoro di Magelang. Setahun setelahnya Sarbini dipindah tugaskan ke Kedu dengan jabatan STC/WK II. 

Ketangguhannya di dunia militer Sarbini melakukan aksi pembersihan bekas Pemberontak PKI Tahun 1948 di wilayah Magelang. Begitu pula ketika tentara Belanda melancarkan serangannya ke Yogyakarta, Sarbini memimpin perang gerilya yang dilakukan di Magelang, Kedu sampai Banyumas. 

Menjadi Menteri di Pemerintahan 

Tahun 1964 merupakan momentum terpanas yang dialami oleh Angkatan Darat dan PKI. Dalam kesempatan tersebut, Soekarno menjadi Sarbini sebagai Menteri urusan Veteran dan Demobilisasi tepat pada tanggal 27 Agustus 1964. 

Dari peranannya sebagai menteri salah satu karya monumentalnya yaitu komplek Graha Purna Yudha (Granadha) yang terdiri atas tiga gedung utama yaitu Gedung Veteran, Plaza Semanggi, dan Balai Sarbini. 

Pada tahun 1966 setelah peristiwa G 30 S PKI, Sarbini di dapuk menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan menggantikan AH. Nasution. Namun, kedudukannya sebagai menteri hanya sebulan saja yang kemudian digantikan oleh Soeharto. 

Pada tahun berikutnya 1968-1971 Sarbini diangkat kembali menjadi Menteri Transmigrasi dan Koperasi. 

Aktivitas Kepanduan M. Sarbini

Sarbini merupakan seseorang yang cukup aktif dalam organisasi-organisasi veteran sehingga Sarbini dinobatkan menjadi "Bapak Veteran Indonesia".

Selain, aktivitasnya di organisasi-organisasi veteran rupanya sejak dahulu kala Sarbini sangat aktif di dunia kepanduan. Sarbini turut mengembangkan diri melalui kepanduan Muhammadiyah Hizbull Wathan dan berguru langsung kepada KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah. 

Sarbini juga, pernah mengabdikan dirinya menjadi guru HIS Muhammadiyah dan Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Banyumas. 

Diakhir masa hidupnya ia mengabdikan dirinya pada Gerakan Pramuka yang kemudian menjadi Ketua Kwartir Nasional Periode 1974-1978. Namun, belum tuntas ia menyelesaikan tugasnya sebagai ketua Kwartir Nasional Sarbini menghadap Tuhan yang maha esa dan tutup usia pada 21 Agustus 1977. 

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar