Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana

23 Oktober 2019

Sistem Among Pendidikan Kepramukaan

| 23 Oktober 2019
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan umat manusia bahkan, peradaban manusia dewasa kini selalu di awali dan dipengaruhi oleh dunia pendidikan. Sistem pendidikan nasional di Indonesia sangat banyak memberikan pengaruh perkembangan terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada masayarakat Indonesia. Tidak ketinggalan pula, pendidikan kepramukaan besar sekali peranannya dalam mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia.

Meskipun Pendidikan Kepramukaan merupakan pendidikan non-formal akan tetapi keberadaannya sangat di perhitungkan oleh Pemerintahan. Oleh sebab itu, Pendidikan Kepramukaan harus memiliki sistem yang dapat menjamin akan terselenggaranya kegiatan Pendidikan Kepramukaan secara terarah, terukur dan sistematis. Adapun sistem Pendidikan Kepramukaan di sebut dengan sistem among sebagaimana gagasan Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantara.


Secara bahasa among adalah asuh dan orang yang mengasuh disebut pamong. Sistem among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia. Oleh karenanya, sistem among sangat memperhatikan hubungan antara pendidik dan peserta didik dengan ketentuan saling asah, saling asih dan saling asuh. 

Sistem among senantiasa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya dengan memperhatikan prinsip-prinsip kepemimpinan diantaranya adalah ing ngarso sung tulodo (di depan memberikan teladan), ing madyo mangun karso (ditengah membangun kemampuan) dan tut wuri handayani (dibelakang memberikan dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik). 

Pendidik atau pembina dalam pelaksanaan sistem among ini dengan memperhatikan hubungan antara pendidik dan peserta didik merupakan hubungan khas, yaitu pembina atau pendidik harus mampu memperhatikan setiap perkembangan peserta didiknya sehingga dapat diarah semata-mata untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Dalam melaksanakan tugasnya, pendidik harus berperilaku dan bersikap dengan berdasarkan,
  • Kasih sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban, dan rasa kesetiawakanan sosial.
  • Disiplin disertai inisiatif bertanggung jawab terhadap Tuhan yang Maha Esa, Negara dan bangsa, sesama manusia, diri sendiri, alam dan lingkungan hidup.
Seorang pendidik yang baik atau orang dewasa selalu memberikan kesempatan secara kepada peserta didik untuk  mengembangkan kepemimpinan dan memberikan semangat dan dorongan kepada peserta didik untuk meraih kemandirian yang baik. Karena pemuda di masa sekarang akan menjadi pemimpin di masa depan.

Related Posts

9 komentar: