Baris berbaris sudah merupakan bagian terpenting dari Gerakan Pramuka, maka sudah menjadi sebuah kewajiban seorang Pramuka harus dapat baris berbaris dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karenanya dalam pembahasan kali ini kita akan mengkaji Syarat Kecakapan Umum Penegak Bantara point ke-19 yaitu dapat baris berbaris dan dapat menjelaskan peraturannya kepada anggota sangganya.
Peraturan Baris Berbaris atau PBB adalah suatu wujud latihan fisik yang membentuk karakter disiplin, patriotisme, bertanggung jawab serta membentuk sikap lahir batin yang diarahkan pada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. Baris berbaris pertama dilakukan oleh kekaisaran romawi di bawah pimpinan Julius Caesar, dengan tujuan untuk membentuk pasukan yang memiliki disiplin yang tinggi serta bertanggung jawab dengan melihat hasil lahir yaitu kerapihan, dan kekompakan.
PBB bertujuan untuk menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin, sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tidak langsung menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk melakukan tugas pokok tersebut sampai dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan batin yang sangat diperlukan untuk menjalankan tugas. Disiplin adalah mengutamakan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
ABA-ABA
Dalam baris berbaris dikenal pula dengan aba-aba. Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada pasukannya, untuk dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.
Aba-aba terbagi ke dalam 3 bagian diantaranya,
- Aba-aba petunjuk, digunakan untuk memberikan petunjuk dan menegasakan dari aba-aba peringatan/pelaksanaan.
- Aba-aba peringatan, adalah inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan
- Aba-aba pelaksanaan, adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan
- Gerak, untuk gerak-gerakan tanpa meninggalkan tempat menggunakan kaki atau anggota tubuh lain baik dalam keadaan berhenti maupun berjalan.
- Jalan, untuk menggerakan kaki untuk meninggalkan tempat. Apabila jarak meninggalkan tempat tersebut jaraknya tidak terbatas biasanya menggunakan awalan "maju"
- Mulai, biasanya digunakan untuk melaksnakan perintah yang berturut-turut.
SIKAP SEMPURNA
1. Aba-aba : "Siap-Gerak"
2. Pelaksanaan
- Badan/tubuh tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 60 derajat, lutut lurus, paha rapat, berat badan bertumpu di kedua kaki.
- Perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik ke belakang, dan tidak dinaikan.
- Lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, rapat di paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana.
- Leher lurus, dagu di tarik, tatapan mata ke depan, mulut ditutup, gigi rapat, bernafas sewajarnya.
1. Aba-aba : "Istirahat di tempat - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Kaki kiri dipindahkan ke samping kiri, sepanjang telapak kaki (kurang lebih 30 cm)
- Kedua belah lengan dibawa ke belakang dibawah pinggang, punggung tangan kanan diatas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan diantara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan.
- Dapat bergerak
1. Hanya dapat dilakukan dalam keadaan bersaf
2. Aba-aba : "Lencang Kanan/Kiri-Gerak"
3. Pelaksanaan
- Mengangkat tangan kanan/kiri ke samping, jari-jari tangan kanan/kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.
- Bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri, kecuali penjuru kanan/kiri.
- Masing-masing meluruskan diri, hingga dapat melihat dada disamping kanan/kirinya.
- Jari-jari menyentuh bahu yang disebelah kanan/kirinya
- Bila bersaf tiga, pada saat pelaksanaan saf terdepan mengangkat lengan kanan/kiri dalam keadaan tangan menggenggam dan menyentuh bahu kanan/kiri orang yang disebelahnya.
- Saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping tanpa mengangkat tangan.
- Penjuru saf tengah dan belakang mengambil jarak dari depan 1 lengan di tambah 2 kepalan dan setelah lurus menurunkan tangan tanpa menunggu aba-aba.
- Pada aba-aba tegak - GERAK, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
1. Aba-aba : "Setengah Lencang Kanan/Kiri - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Sama seperti pada saat lencang kanan/kiri dengan cara tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang), dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang.
- Pada aba-aba tegak - gerak, semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke dapan dan berdiri dalam sikap sempurna.
1. Hanya dalam bentuk banjar
2. Aba-aba : "Lencang Depan - Gerak"
3. Pelaksanaan
- Penjuru sikap sempurna
- Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan.
- Saf banjar depan tengah dan kiri mengambil jarak satu lengan ke samping kanan dan setelah lurus menurunkan tangan dan sikap sempurna kembali tanpa menunggu aba-aba.
- Banjar tengah dan kiri sikap sempurna.
- Pada aba-aba "Tegak - Gerak", semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap smepurna.
1. Aba-aba " Hitung - Mulai"
2. Pelaksanaan
- Jika bersaf, penjuru tetap melihat ke depan, saf depan memalingkan muka ke kanan
- Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut mulai dari penjuru menyebut nomor, sambil memalingkan muka ke depan.
- Jika berbanjar, semua dalam keadaan sikap sempurna
- Pada aba-aba pelaksanaa, berturut-turut mulai dari penjuru depan menyebut nomor hingga belakang.
- Penyebutan nomor diucapkan penuh.
1. Aba-aba : "Hadap Kanan/Kiri - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Kaki kanan/kiri melintang di depan kanan/kiri, lekuk kaki kanan/kiri berada di ujung kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kanan/kiri.
- Tumit kaki kanan/kiri dengan badan di putar ke kanan/kiri 90 derajat.
- Kaki kanan/kiri di rapatkan kembali seperti sikap sempurna.
1. Aba-aba : "Hadap serong kanan/kiri - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Kaki kanan/kiri diajukan ke depan sejajar dengan kaki kanan/kiri
- Berputar arah 45 derajat
- Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kanan/kiri
1. Aba-aba : "Balik Kanan - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
- Tumit kanan beserta badan di putar ke kanan 180 derajat.
- Kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan.
1. Aba-aba : "Buka Barisan - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Regu kanan dan kiri membuka barisan dengan langkah satu langkah ke samping kanan/kiri, sedangkan regu tengah tetap.
- Pada aba-aba tutup barisan, regu kanan dan kiri yang telah melangkah satu langkah ke samping kanan/kiri menutup kembali satu langkah ke kanan/kiri dan sikap sempurna.
1. Aba-aba : "Bubar - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Memalingkan muka ke arah komandan dan memberikan hormat
- Setelah dibalas, kembali ke sikap sempurna, balik kanan, menghitung dua hitungan dalam hati, mengayuhkan kaki kiri ke depan, dengan hentakan bersamaan dengan itu lengan kanan di ayun setinggi pundak kemudian bubar.
1. Aba-aba : "Berhimpun - Mulai"
2. Pelaksnaan
- Semua anggota datang di depan komandan dengan berdiri bebas, dengan jarak tiga langkah
- Bentuk mengikat, jumlah saf tidak mengikat.
Berkumpul Bersaf
1. Aba-aba : "Bersaf Kumpul - Mulai"
2. Pelaksanaan
- Komandan menunjuk, seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
- Anggota lainnya beridir di samping kiri penjuru dan berturut-turut meluruskan diri (lencang kanan)
- Penjuru melihat ke samping kiri, setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan "Lurus"
- Pada isyarat tersebut seluruh anggota menurunkan tangannya dan bersikap sempurna.
- Bila bersenjata sebelum meluruskan, simpan senjata dipundak kiri terlebih dahulu.
1. Aba-aba : "Berbanjar Kumpul - Mulai"
2. Pelaksanaan
- Komandan menunjuk, seorang anggota sebagai penjuru, untuk berdiri kurang lebih 4 langkah di depannya.
- Anggota lainnya beridir di belakang penjuru dan berturut-turut meluruskan diri (lencang depan)
- Anggota yang paling belakang melihat ke depan, setelah lurus memberi isyarat dengan perkataan "Lurus"
- Pada isyarat tersebut seluruh anggota menurunkan tangannya dan bersikap sempurna.
- Bila bersenjata sebelum meluruskan, simpan senjata dipundak kiri terlebih dahulu.
1. Bila Komandan memberikan perintah kepada anggota yang ada dalam barisan
- Terlebih dahulu anggota tersebut dipanggil keluar barisan
- Perintah diberikan apabila anggota berdiri dalam sikap sempurna
- Yang menerima perintah harus mengulangi perintah tersebut.
- Mengambil sikap sempurna terlebih dahulu
- Mengangkat tangan kirinya ke atas (tangan dibuka jari-jari dirapatkan)
- Menyampaikan maksudnya
- Setelah mendapat izin, ia keluar barisan dengan balik kanan tanpa menunggu anggota lain.
Panjang, Tempo, dan Macam-macam langkah
No | Macam-macam Langkah | Panjang | Tempo |
1 | Langkah Biasa | 70 cm | 96 |
2 | Langkah Tegap | 70 cm | 96 |
3 | Langkah Perlahan | 40 cm | 30 |
4 | Langkah ke Samping | 40 cm | 70 |
5 | Langkah ke belakang | 40 cm | 70 |
6 | Langkah ke depan | 60 cm | 70 |
7 | Langkah di waktu lari | 80 cm | 165 |
MAJU JALAN
1. Aba-aba : "Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Kaki kiri diayun ke depan, lutu lurus telapak kaki diangkat sejajar dengan tanah setinggi 15 cm kemudian di hentakan ke tanah dengan jarak setengah langkah, selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
- Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90 derajat lengan kiri 30 derajat.
- Dilarang keras berbicara, dan melihat ke kanan/kiri.
1. Aba-aba : "Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Sama dengan maju jalan, ketika berjalan kepala dan badan seperti sikap sempurna
- Waktu mengayunkan ke depan lutut di bengkokkan sedikit (Kaki tidak diseret)
- Diletakan sesuai dengan jarak yang ditentukan
- Langkah kaki seperti jalan biasa
- Pertama tumit diletakan ditanah selanjutnya seluruh kaki
- Lengan berlenggang wajar, lurus ke depan dan belakang
- Jari-jari tangan menggenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
Dari Sikap Sempurna
1. Aba-aba : "Langkah Tegap Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Mulai berjalan dengan kaki kiri setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa dengan cara kaki dihentakan terus menerus.
- Telapak kaki rapat/sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi.
- Bersamaan dengan langkah pertama, genggaman tangan dibuka, hingga jari-jari lurus dan rapat.
- Lenggang tangan ke depan 90 derajat, dan kebelakang 30 derajat.
1. Aba-aba : "Langkah Tegap Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Diberikan pada saat kaki kiri jatuh ke tanah di tambah satu langkah, perubahan tangan dari menggenggam ke terbuka di lakukan bersamaan dengan hentakan kaki.
1. Aba-aba : "Langkah Biasa - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh di tanah ditambah satu langkah. Langkah pertama dihentakan, bersamaan dengan itu tangan kembali menggenggam.
- Catatn : dalam keadaan berjalan cukup dengan menggunakan aba-aba peringatan : "Langakh tegap/biasa jalan" pada perubahan jalan.
Untuk Berkabung (Mengantar Jenazah) dalam upacara kemiliteran
1. Aba-aba : "Langkah perlahan maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak ke tanah disusul kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di tarik ke sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan di tapakan kaki kiri.
- Tapak kaki saat melangkah (menginjak tanah) tidak dihentikan.
1. Aba-aba : "Henti - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah satu langkah.
- Selanjutnya, kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan/kiri menurut irama langkah biasa dan kembali sikap sempurna
1. Aba-aba : ......... Langkah ke samping/depan/belakang
2. Pelaksanaan
- Kaki kanan/kiri dilangkahkan ke samping/kanan/kiri/depan/belakang seuai ketentuan.
- Kaki kanan/kiri di rapatkan ke kaki kanan/kiri.
- Badan tetap sikap sempurna tangan tidak melenggang.
- Hanya boleh dilakukan sebanyak 4 (empat) kali melangkah
- Khusus untuk langkah ke depan, gerakan dilakukan dengan langkah tegap
Dari Sikap Sempurna
1. Aba-aba : "Lari Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Pada aba-aba peringatan, kedua tangan dikepalkan dengan lemas diletakan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap ke luar, kedua siku sedikit ke belakang.
- Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakan kaki setengah langkah dan selanjutnya lari menurut panjang langkah.
1. Aba-aba : "Lari - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Pada aba-aba peringatan, sama dengan diatas
- Pada aba-aba pelaksanaan diberikan pada kaki kanan/kiri jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah
1. Aba-aba : "Langkah Biasa - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Di berikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah di tambah tiga langkah kemudian jalan biasa, di mulai dengan kaki kiri dihentakan, bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.
1. Aba-aba : "Henti - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan, kedua tangan diturunkan, kembali ke sikap sempurna.
1. Aba-aba : "Ganti Langkah - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Gerakan dapat dilaksanakana pada langkah biasa/langkah tegap.
- Di berikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah
- Ujung kaki kanan/kiri yang sedang dibelakang dirapat dengan tumit kaki kanan/kiri yang di sebelahnya.
- Bersamaan dengan itu lenggang tangan di hentikan tanpa dirapatkan dengan paha
- Selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru
- Gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan
Dari Sikap Sempurna
1. Aba-aba : "Jalan di tempat - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Dimulai dengan kaki kiri, lutut diangkat berganting hingga rata-rata air.
- Ujung kaki menuju ke bawah, tempo sesuai dengan langkah biasa.
- Badan tegak, pandangan lurus kedepan, tangan rapat pada tubuh (tidak melenggang)
1. Aba-aba : "Jalan di tempat - Gerak"
2. Pelaksanaan
Diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah, ditambah satu langkah kemudian jalan ditempat.Dari Jalan di tempat ke Langkah Biasa
1. Aba-aba : "Maju Jalan"
2. Pelaksanaan
Diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ke tanah, ditambah satu langkah kemudian mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri setengah langkah ke depan.Dari jalan di tempat ke berhenti
1. Aba-aba : "Henti - Gerak"
2. Pelaksanaan
Diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah, ditambah satu langkah kemudian kaki kanan/kiri dirapatkan.HORMAT KANAN/KIRI
Gerakan Hormat Kanan/Kiri
1. Aba-aba : "Hormat Kanan/Kiri - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Gerakan dilakukan pada waktu langkah tegap
- Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah diberikan satu langkah
- Langkah berikutnya dihentakan
- Bersamaan dengan itu tangan kanan diangkat ke arah pelipis, kepala dipalingkan dan pandangan mata diarahkan kepada orang yang diberi hormat sampai 45 derajat hingga ada aba-aba "tegak-gerak"
- Penjuru kanan/kiri tetap melihat kedepan untuk memelihara arah.
- Lengan kiri tidak melenggang, rapat pada badan, pada waktu menyampaikan penghormatan.
1. Aba-aba : "Tegak - Gerak"
2. Pelaksanaan
- Diberikan pada waktu kaki kanan jatuh ke tanah, ditambah satu langkah, langkah berikutnya dihentakan.
- Bersamaan dengan itu lengan kanan/kiri kembali melenggang, pandangan kembali ke depan.
Ke Hadap Kanan/Kiri Maju
1. Aba-aba : "Hadap Kanan/Kiri Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Membuat gerakan hadap kanan/kiri.
- Pada hitungan ketiga kaki kanan/kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
1. Aba-aba : "Hadap serong kanan/kiri - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Membuat gerakan hadap serong kanan/kiri
- Gerakan selanjutnya sama seperti diatas
1. Aba-aba : "Balik Kanan Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Membuat gerakan balik kanan
- Gerakan selanjutnya sama seperti diatas
1. Aba-aba : "Belok Kanan/Kiri Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Penjuru merubah arah 90 derajat ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu
- Anggota lainnya mengikuti
Ke Hadap Kanan/Kiri Maju
Ke Hadap Serong Kanan/Kiri Maju
Ke Balik Kanan Maju
1. Aba-aba : menyesuaikan - Jalan
2. Pelaksanaan
- Aba-aba dilaksanakan waktu kaki kanan jatuh ke tanah, di tambah satu langkah
- Melakukan gerakan-gerakan hadap kanan/kiri, hadap serong kanan/kiri, atau balik kanan
- Gerakan selanjutnya, pada hitungan ketiga kaki kanan/kiri tidak dirapatkan, tapi dilangkahkan.
1. Aba-aba : "Belok Kanan/Kiri - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Pada saat kaki kanan/kiri jatuh ke tanah, tambah satu langkah
- Penjuru jarah memutar arah 90 derajat kemudian maju jalan ke arah yang baru
- Anggota lainnya mengikuti
1. Aba-aba : "Dua kali belok kanan - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Pada saat kaki kanan/kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah
- Setelah dua langkah berjalan, kemudian melakukan belok kanan/kiri
2. Pelaksanaan
- Pada saat kaki kanan/kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah
- Setelah dua langkah berjalan, kemudian banjar melakukan dua belok kanan/kiri di tempat dimana aba-aba diberikan.
- Perubahan arah 180 derajat
Ke Hadap Kanan/Kiri Berhenti
Ke Hadap Serong Kanan/Kiri Berhenti
Ke Balik Kanan Berhenti
1. Aba-aba : menyesuaikan - Jalan
2. Pelaksanaan
- Aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kanan/kiri jatuh ditanah, ditambah satu langkah
- Melakukan hadap kanan/kiri, hadap serong kanan/kiri, atau balik kanan
- Pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri dirapat kembali ke sikap sempurna
Gerakan ini hanya dilakukan dalam bentuk saf, guna merubah arah tanpa mengubah bentuk
Berhenti ke Berhenti
1. Aba-aba : "Haluan Kanan/Kiri - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Pada aba-aba pelaksanaan penjuru kanan/kiri jalan di tempat, dengan merubah arah secara perlahan-lahan sampai 90 derajat.
- Bersamaan dengan ini saf mulai maju, sambil meluruskan safnya, hingga merubah arah 90 derajat, kemudian berjalan ditempat.
- Kemudian komandan memberikan aba-aba "Henti - Gerak"
1. Aba-aba : "Haluan Kanan/Kiri Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Gerakan seperti diatas
- Setelah komandan memberikan aba-aba "Maju - Jalan" Pasukan mulai berjalan.
1. Aba-aba : "Haluan Kanan/Kiri - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Gerakan seperti diatas
- Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya sudah lurus, maka memberikan isyarat "LURUS"
- Kemudian komandan memberikan aba-aba "Henti - Gerak"
1. Aba-aba : "Haluan Kanan/Kiri Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Gerakan seperti diatas
- Setelah penjuru kanan/kiri melihat safnya sudah lurus, maka memberikan isyarat "LURUS"
- Kemudian komandan memberikan aba-aba "Maju - Jalan"
- Seluruhnya berjalan
Gerakan ini dilakukan dalam bentuk berbanjar, guna merubah bentuk pasukan menjadi bersaf dengan arah tetap.
Berhenti ke Berhenti
1. Aba-aba : "Lintang Kanan/Kiri - Jalan"
2. Pelaksanaan
Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan/kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan/kiri.Berhenti ke Berjalan
1. Aba-aba : "Lintang Kanan/Kiri Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Setelah aba-aba pelaksanaan, melakukan gerakan hadap kanan/kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan/kiri.
- Setelah ada aba-aba "Maju - Jalan" semua pasukan maju.
1. Aba-aba : "Lintang Kanan/Kiri - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Setelah aba-aba pelaksanaan ditambah satu langkah, melakukan gerakan hadap kanan/kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan/kiri.
- Setelah ada aba-aba "Henti - Gerak" semua pasukan berhenti.
1. Aba-aba : "Lintang Kanan/Kiri Maju - Jalan"
2. Pelaksanaan
- Setelah aba-aba pelaksanaan ditambah satu langkah, melakukan gerakan hadap kanan/kiri kemudian barisan membuat gerakan haluan kanan/kiri.
- Setelah ada aba-aba "Maju - Jalan" semua pasukan maju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar